Sekilas Keberadaan Invisio BandHentakan perkusi dibarengi lentingan melodi gitar latin dipadu dengan irama taganing instrumen musik Batak dan harmonisasi vokal memberi warna lain pada kemeriahan pembukaan pameran atraksi seni dan budaya yang dilaksanakan di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (2/12)
INDRA JULI, Medan
Sudah lazim di setiap kegiatan menyuguhkan musik sebagai hiburan. Baik irama pop, dangdut, rock, jazz, juga tradisi yang dimainkan baik dengan keyboard tunggal atau pun band performance. Kegiatan pun seolah hampa tanpa iringan musik itu. Begitu juga yang terlihat pada pembukaan pameran dan atraksi seni budaya di Lapangan Merdeka Medan yang akan berlangsung 2-5 Desember ini.
Namun hiburan kali ini sangat berbeda dari biasanya. Pasalnya, Invisio Band yang menjadi pengisi hiburan di kegiatan tersebut mengusung genre musik yang beda yaitu Latin-Batak. Petikan melodi dan harmonisasi pada vokal menarik perhatian pengunjung untuk enggan beranjak meskipun para tamu sudah diarahkan untuk meninjau pameran.
“Invisio itu bahasa Ibrani yang artinya kemanapun melangkah ke situ orang akan melihat,” buka Romwel Samosir SSn (31), salah seorang personel Invisio Band kepada Sumut Pos.
Pemilihan nama tadi pun seolah dibuktikan pada penampilan sore itu. Invisio Band yang dikawal Romwel Samosir SSn (rytim gitar), Oslin Sialoho SSn (rytim gitar), Roberta SSn (taganing), Ondi Panne (lead gitar), Albert Simanjuntak (bass), Simon (keyboard), Taufik (perkusi), dan Blok (drum) memikat perhatian pengunjung dengan permainannya yang apik di bagian masing-masing.
Terhadap warna musik yang berbeda, Romwel mengaku optimis kehadiran mereka akan diterima masyarakat. Apalagi irama pada musik batak dan latin memiliki persamaan yaitu membuat pendengarnya bergoyang.
“Kita ingin meramaikan warna musik tanah air dengan mengusung warna baru ini. Untuk konsep kita mengacu pada Gypsi King yang sudah tidak asing di belantara musik dunia,” jelasnya.
Meskipun baru terbentuk 2009 lalu, band yang dikawal oleh alumni salah satu institusi seni negeri di Sumatera Utara tak gentar menatap ke depan. Bahkan enam lagu sudah dipersiapkan untuk melahirkan album perdana yang direncanakan 2011 mendatang. Adapun ke enam lagu tersebut diberi judul Sasada Ho, Songon Sipatu, Hei Ito, Azura, Molo Tung Muba, dan 551 yang mengangkan fenomena sosial pada masyarakat Batak.
Keunikan yang ditanamkan pada masing-masing lagu membuat para personel Invisio Band ini optimis menatap dapur rekaman. Pertemuan yang digelar setiap Minggu, Senin, Selasa, Rabu di kompleks Pemda Anjung Sari Medan dimanfaatkan untuk menciptakan karya-karya terbaik. “Semua lagu kita ciptakan sendiri jadi benar-benar baru,” tukas Romwel.
Pada penampilannya yang dibagi dalam dua sesi, sore dan malam itu Invisio band membawakan 15 lagu diantaranya berjudul Sik Sik Sibatu Manikkam, Tao Na Tio, Martondur, Siboru Enggan, Lassam, Vamos Abailar, Volare, Bambole, dan lainnya.
Manager Rna Purba yang didamping penata musik Noah Sumbayak membenarkan rencana Invisio Band untuk meramaikan belantika musik tanah air. Beberapa persiapan pun sudah dilakukan untuk menembus dapur rekaman tadi. Salah satunya dengan membangun koneksi dengan dunia dapur rekaman. Begitu juga dengan turut merangkul komponis-komponis yang ada di tanah air.
“Memang tantang berat bagi musisi lokal dalam menembus majo label. Tapi melihat karya yang ada dan keseriusan mereka, saya optimis 2011 nanti album itu sudah keluar. Yang penting berikan sesuatu yang baru namun tidak menghilangkan estetika dalam bermusik,” pungkasnya
Recent Comments