Search Mp3
Yamaha Mio http://oto-sp.blogspot.com/modif Concept Thole maybe a new name in the ears of the world of modification, but after judging the background there[more] CBR Honda http://oto-sp.blogspot.com/Honda Having kicked off with a honda CBR-250R in February 2011, PT Astra Honda Motor (AHM) was preparing a CBR 150R Sports bike has been produced in Thailand.[more] Modifikasi Skuter http://oto-sp.blogspot.com/ Skuter|scooter show in Europe, such as what? Geba Leisure Parts (GLP) try to appreciative through Yamaha Mio, owned a home Lamongan, East Java.[more]
Ads by Speeda

Superman Is Dead Masuk Billboard Uncharted



Grup Superman Is Dead (SID) menorehkan prestasi di jagad musik tanah air. Grup asal Pulau Dewata, Bali, itu masuk dalam deretan Billboard Uncharted. Billboard Uncharted adalah sebuah penghargaan cutting edge untuk band yang tidak masuk mainstream mereka, tapi memiliki masa atau kekuatan lapangan yang patut diperhitungkan.

"Saya mewakili SID sangat merasa bangga, bisa membawa nama Indonesia dalam persaingan global musik Internasional. Kami berharap ini sebuah awal dari band-band lain untuk bisa duduk di kancah internasional," ujar Jerinx, drummer SID, saat ditemui di Kantor Sony Music, Jl. Johar, Menteng, Jakarta Pusat, Kamis (27/1).

Menurut Jerinx, ada sekitar 1,7 juta penggemar SID menurut statistik di situs pertemanan Facebook. Sebagian besar dari Indonesia, yakni 70 persen, sisanya dari Australia dan negara Eropa lain.

"Awalnya kita fokus di MySpace. Seiring evolusi waktu muncullah Facebook. Pertama kali dibuat oleh teman kami di Jakarta sekitar tahun 2007 kita sudah mulai fokus di Facebook," papar Jerinx.

Pertama kali membuat akun di Facebook, jumlah fans SID sebenarnya tak terlalu fantastis. Tapi setelah balik dari tur di Australia jumlah mereka makin meningkat. Dan jumlah tersebut makin meningkat lagi setelah mereka melakukan tur ke Amerika
»»  READMORE...
posted under , , | 0 Comments

Gabungkan Musik Latin dan Batak


Sekilas Keberadaan Invisio Band

Hentakan perkusi dibarengi lentingan melodi gitar latin dipadu dengan irama taganing instrumen musik Batak dan harmonisasi vokal memberi warna lain pada kemeriahan pembukaan pameran atraksi seni dan budaya yang dilaksanakan di Lapangan Merdeka Medan, Kamis (2/12)

INDRA JULI, Medan

Sudah lazim di setiap kegiatan menyuguhkan musik sebagai hiburan. Baik irama pop, dangdut, rock, jazz, juga tradisi yang dimainkan baik dengan keyboard tunggal atau pun band performance. Kegiatan pun seolah hampa tanpa iringan musik itu. Begitu juga yang terlihat pada pembukaan pameran dan atraksi seni budaya di Lapangan Merdeka Medan yang akan berlangsung 2-5 Desember ini.

Namun hiburan kali ini sangat berbeda dari biasanya. Pasalnya, Invisio Band yang menjadi pengisi hiburan di kegiatan tersebut mengusung genre musik yang beda yaitu Latin-Batak. Petikan melodi dan harmonisasi pada vokal menarik perhatian pengunjung untuk enggan beranjak meskipun para tamu sudah diarahkan untuk meninjau pameran.

“Invisio itu bahasa Ibrani yang artinya kemanapun melangkah ke situ orang akan melihat,” buka Romwel Samosir SSn (31), salah seorang personel Invisio Band kepada Sumut Pos.

Pemilihan nama tadi pun seolah dibuktikan pada penampilan sore itu. Invisio Band yang dikawal Romwel Samosir SSn (rytim gitar), Oslin Sialoho SSn (rytim gitar), Roberta SSn (taganing), Ondi Panne (lead gitar), Albert Simanjuntak (bass), Simon (keyboard), Taufik (perkusi), dan Blok (drum) memikat perhatian pengunjung dengan permainannya yang apik di bagian masing-masing.

Terhadap warna musik yang berbeda, Romwel mengaku optimis kehadiran mereka akan diterima masyarakat. Apalagi irama pada musik batak dan latin memiliki persamaan yaitu membuat pendengarnya bergoyang.
“Kita ingin meramaikan warna musik tanah air dengan mengusung warna baru ini. Untuk konsep kita mengacu pada Gypsi King yang sudah tidak asing di belantara musik dunia,” jelasnya.

Meskipun baru terbentuk 2009 lalu, band yang dikawal oleh alumni salah satu institusi seni negeri di Sumatera Utara tak gentar menatap ke depan. Bahkan enam lagu sudah dipersiapkan untuk melahirkan album perdana yang direncanakan 2011 mendatang. Adapun ke enam lagu tersebut diberi judul Sasada Ho, Songon Sipatu, Hei Ito, Azura, Molo Tung Muba, dan 551 yang mengangkan fenomena sosial pada masyarakat Batak.

Keunikan yang ditanamkan pada masing-masing lagu membuat para personel Invisio Band ini optimis menatap dapur rekaman. Pertemuan yang digelar setiap Minggu, Senin, Selasa, Rabu di kompleks Pemda Anjung Sari Medan dimanfaatkan untuk menciptakan karya-karya terbaik. “Semua lagu kita ciptakan sendiri jadi benar-benar baru,” tukas Romwel.

Pada penampilannya yang dibagi dalam dua sesi, sore dan malam itu Invisio band membawakan 15 lagu diantaranya berjudul Sik Sik Sibatu Manikkam, Tao Na Tio, Martondur, Siboru Enggan, Lassam, Vamos Abailar, Volare, Bambole, dan lainnya.

Manager Rna Purba yang didamping penata musik Noah Sumbayak membenarkan rencana Invisio Band untuk meramaikan belantika musik tanah air. Beberapa persiapan pun sudah dilakukan untuk menembus dapur rekaman tadi. Salah satunya dengan membangun koneksi dengan dunia dapur rekaman. Begitu juga dengan turut merangkul komponis-komponis yang ada di tanah air.

“Memang tantang berat bagi musisi lokal dalam menembus majo label. Tapi melihat karya yang ada dan keseriusan mereka, saya optimis 2011 nanti album itu sudah keluar. Yang penting berikan sesuatu yang baru namun tidak menghilangkan estetika dalam bermusik,” pungkasnya
»»  READMORE...
posted under | 0 Comments

Penyanyi 'Andai Aku Gayus' Diteror Akan Dibunuh


Bona Paputungan, 32 tahun, penyanyi dan pencipta lagu berjudul Andai Aku Jadi Gayus Tambunan, mendapat teror dari orang tak dikenal pada Sabtu lalu. Ancaman itu disampaikan lewat telepon seluler Bona, mantan narapidana kasus kekerasan rumah tangga, yang mengunggah lagunya ke YouTube pada 14 Januari lalu.
"Si penelepon mengaku anggota Densus (Detasemen Khusus) 88. Ia mengancam, saya dan keluarga akan dibunuh," kata Bona kepada Tempo kemarin. Adapun nomor ponsel yang dipakai peneror adalah 08128648290. "Dia mengaku gerah oleh penayangan lagu dan klip video tentang Gayus yang telah ditayangkan di sejumlah televisi swasta," kata Bona.
Agar Bona dan keluarganya selamat, ia melanjutkan, si penelepon meminta agar lagu Andai Aku Gayus segera ditarik dari peredaran. "Saya tidak akan tarik lagu itu. Lagi pula lagunya sudah tersebar di Internet," ujar Bona.
Untuk menjaga keselamatan diri dan keluarganya, Bona melaporkan ancaman itu ke Markas Kepolisian Daerah Gorontalo kemarin dinihari. "Jam 1.30 dinihari saya telah melapor ke Polda."
Untuk mengusut kasus itu, polisi memanggil dua saksi, yakni Irfan Lussa, kontributor TV One di Gorontalo, dan Andri Arnold, kontributor Metro TV di Gorontalo. Keduanya menjadi saksi karena, pada saat penelepon gelap mengancam Bona, Irfan dan Andri sedang mewawancarai Bona.

Lagu Andai Aku Gayus bercerita tentang kisah nyata Bona ketika mendekam di terali besi sejak 11 Maret 2010 hingga 5 Januari 2011. Dalam lagu ini, ia menyindir perlakuan hukum terhadap terdakwa mafia pajak Gayus Tambunan, yang bisa pelesiran ke Bali dan luar negeri, meski mestinya mendekam dalam penjara.
"Lagunya enak didengar dan tepat sekali menyindir aparat hukum kita," ujar Yayan, salah seorang warga, yang mengaku telah melihat video Bona di YouTube, kemarin. Selain di dunia maya, lagu yang klip videonya dibuat di Lembaga Pemasyarakatan kelas II-A Kota Gorontalo itu juga banyak tersebar lewat telepon seluler warga.
»»  READMORE...
posted under | 0 Comments
Newer Posts Home
AVRIL LAVIGNE SINGLE WHAT THE HELL
Background information: Birth name: Avril Ramona Lavigne Born: September 27, 1984 Origin: Belleville, Ontario, Canada Genres: Pop rock, Pop punk Occupations: Singer, songwriter, rhythm guitarist, actress, model, fashion designer Instruments: Vocals, electric guitar, acoustic guitar, piano, drums Years active: 2002-present Labels: Arista (2002-2005), RCA (2006-present) Associated acts: Evan Taubenfeld, Deryck Whibley Website: www.avrillavigne.com [Readmore..]

Blog Archive

Followers


Recent Comments